Nama Tapak Suci bukan sekadar gabungan dua kata, melainkan menyimpan filosofi yang mendalam bagi setiap anggotanya.
Kata “Tapak” dapat dimaknai sebagai jejak, pijakan, atau langkah hidup. Dalam perjalanan seorang pesilat, tapak melambangkan jejak perjuangan yang ditinggalkan dalam menapaki jalan kebenaran. Setiap langkah yang ditempuh menjadi saksi kedisiplinan, keberanian, dan perjuangan dalam menjaga kehormatan diri, keluarga, bangsa, serta agama. Tapak juga menjadi simbol keteguhan hati untuk selalu melangkah mantap di jalan Allah SWT tanpa goyah oleh tantangan.
Sementara itu, kata “Suci” berarti bersih, murni, dan terhindar dari hal-hal tercela. Suci menandakan bahwa perjuangan seorang pesilat Tapak Suci harus senantiasa berlandaskan iman, akhlak, dan keikhlasan. Kesucian jiwa inilah yang menjadi pondasi agar kekuatan fisik tidak digunakan dengan sewenang-wenang, melainkan hanya untuk tujuan yang benar dan diridai Allah SWT.
Jika digabungkan, nama “Tapak Suci” mencerminkan sebuah perjalanan hidup yang berlandaskan iman, akhlak, serta kesucian niat. Perguruan ini menegaskan bahwa kekuatan sejati seorang pesilat bukan hanya pada teknik atau kemampuannya dalam bertarung, melainkan pada keteguhan iman dan kebersihan hati. Dengan menjaga tapak (langkah) yang suci, setiap anggota diharapkan mampu menjadi pribadi yang berani, tangguh, namun tetap rendah hati dan bermanfaat bagi sesama.