Pembina Tapak Suci Polinela Raih Lisensi Pelatih Pencak Silat Kelas III

Kabar membanggakan datang dari Tapak Suci Politeknik Negeri Lampung. Andi Saptono, pembina sekaligus penggagas berdirinya Tapak Suci Polinela, berhasil meraih lisensi Pelatih Pencak Silat Kelas III pada kegiatan pelatihan resmi yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Lampung Tengah.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 10–12 Januari 2025 bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lampung Tengah. Pelatihan ini diikuti oleh para calon pelatih dari berbagai perguruan silat, dengan tujuan meningkatkan kompetensi, profesionalitas, serta standar kepelatihan sesuai regulasi IPSI.

Yang membuat pelatihan ini semakin istimewa adalah kehadiran pemateri nasional, yaitu Abas Akbar dan Rony Syaifullah, yang merupakan pelatih tim nasional pencak silat Indonesia di bawah naungan PB IPSI. Keduanya memberikan pembekalan intensif, mulai dari metodologi kepelatihan, strategi tanding, penguasaan teknik dasar, hingga manajemen fisik atlet.

Dalam proses pelatihan, Andi Saptono menunjukkan dedikasi tinggi, keseriusan, serta semangat belajar yang luar biasa. Berbekal pengalaman membina Tapak Suci Polinela sejak awal berdirinya, ia mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan baik dan akhirnya berhasil dinyatakan lulus dengan predikat Baik.

Capaian ini tidak hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga membawa dampak positif bagi Tapak Suci Polinela. Dengan bertambahnya kualitas dan legalitas kepelatihan, diharapkan pembinaan atlet di lingkungan Politeknik Negeri Lampung semakin terarah, profesional, dan mampu melahirkan pesilat-pesilat berprestasi di berbagai ajang, baik tingkat daerah, nasional, hingga internasional.

Lisensi ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Tapak Suci Polinela untuk terus berkembang, sejalan dengan jargon “Tangguh!” dan tagline “Membentuk Karakter, Mencetak Prestasi.” Seperti yang selalu dipegang teguh dalam Tapak Suci:
“Dengan Iman dan Akhlak Aku Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Aku Menjadi Lemah.”